Kamis, 20 Desember 2018

Video Hindu dan Budha

1. Upacara Ngaben


Ritual Ngaben diselenggarakan secara meriah bersama ratusan hingga ribuan orang yang terdiri dari saudara maupun penduduk setempat. Upacara pembakaran mayat yang dilakukan di Bali ini, dilakukan khususnya oleh yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Di dalam Panca Yadnya, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa





2. Otonan Di Bali (Hari Kelahiran Menurut Agama Hindu Di Bali). 


Otonan berasal dari kata “pawetuan”, yaitu peringatan hari lahir menurut tradisi agama Hindu di Bali yang didasarkan pada Sapta wara, Panca wara, dan Wuku. Dalam kalender Bali otonan dirayakan setiap 210 hari(setiap 6 bulan).

Dalam tradisi agama Hindu di Bali tidak mengenal adanya hari ulang tahun dikarenakan mempunyai sistem perhitungan hari kelahiran yang berbeda.





 3. Ritual Ulambana Agama Budha

Pada bulan 7 perhitungan Candra sengkala/Imlek, di Vihara-Vihara Agama Buddha Mahayana selalu diadakan upacara perayaan Ulambana, yang dikenal dengan istilah sembahyang Cioko (Hok Kian), Cautu (Mandarin), atau yang dikenal juga dengan istilah sembahyang rebutan bagi kaum peranakan.Adapun maksud dan tujuan dari upacara Ulambana adalah sebagai persembahan makanan kepada makhluk-makhluk yang telah meninggal dunia dan menolong mereka - baik yang masih mempunyai hubungan keluarga maupun yang tidak ada hubungan keluarga - agar makhluk-makhluk tersebut dapat memperoleh makanan yang telah diberkahi dan tumimbal lahir di alam yang lebih baik lagi.



4. Upacara Pernikahan Hindu  dan Jawa

Dalam setiap pelaksanaan upacara perkawinan  Hindu, pasti tidak mengabaikan adat yang telah ada dalam masyarakat, karena umat Hindu selain berpedoman pada Kitab Weda, juga berpedoman pada Åšmrti dan  hukum Hindu yang berdasar- kan pada kebiasaan yang telah dilakukan secara turun temurun disuatu tempat yang disebut Acara.



5. Upacara Sripada Agama Budha


Siripada Puja adalah ritual yang dilakukan dengan menghanyutkan bunga teratai seukuran telapak tangan orang dewasa yang ‘dihiasi’ dengan lilin dan dupa di dalamnya. Persembahan bunga teratai ini untuk menghormati telapak kaki suci Sang Buddha.
Upacara Siripada Puja atau biasa disebut melarung pelita teratai, merupakan tradisi turun menurun bagi umat buddha di dunia. Tradisi ritual ini sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar